Minggu, 22 Desember 2019

[Review] Viva Queen Perfect Matte Lip Color 705 Mocha - Warna Nude Tepat Bagi Warm Skintone!

Assalamu'alaikum semua! Selamat Hari Ibu! Siapa sih di antara kita yang nggak tahu merek kosmetik Viva? Sepertinya semua tahu ya secara ini tuh legendaris banget bahkan sejak zaman dahulu kala, mungkin masa nenek saya masih muda udah ada. Memori masa kecil saya, ingat banget dulu ibuk selalu pakai bedaknya Viva. Kemasan yang gambar payung. Sampai sekarang kemasan tersebut tetap ada masih dipertahankan lho!

Bukan bermaksud nostalgia, hari ini saya mau membahas Viva Queen Perfect Matte Lip Color. Queen tuh nama lini makeup yang professional-nya Viva gitu. Ini bukan pembelian pertama saya, udah pernah punya dua kali sebelumnya. Pertama beli pas baru keluar, tapi karena belum ada tester jadi saya kurang bisa milih warna dan waktu udah jarang kepakai trus entah sekarang ada di mana. Saya hibahkan ke teman kayaknya. Lalu beli lagi dan kali kedua suka banget warnanya. Saat itu habis, saya beli lagi ya yang sekarang ini.

Viva Queen Perfect Matte Lip Color 705 Mocha @2,5 g Rp.27.500


Sepertinya konter Viva emang jarang menyediakan tester deh, apalagi untuk makeup keluaran baru-barunya. Soalnya pas saya beli ini pun nggak ada contoh yang bisa dicoba. Sempat ragu pas nyebut shade, sebab agak lupa yang kemarin habis tuh nomor berapa tapi untung tebakan saya tepat dan dapat warna yang memang saya mau.

Kemasannya didominasi warna hitam. Mulai dari kotak kartonnya, hitam dengan tulisan putih dan aksen emas. Lebih terlihat berkelas, nggak norak. Dalemnya kemasan lipstick berbentuk tabung dengan warna hitam doff serta tulisan dan band melingkar keemasan juga. Simpel tapi elegan. Cukup ringan, tutupnya lumayan kuat nggak gampang terbuka sendiri tanpa disengaja.


Pada kotak, sudah dituliskan keterangan termasuk ingredients. Baca sendiri aja ya. Nomor dan nama shade, tanggal kadaluwarsa, berat, sampai nama pabrik juga ada. Oh iya ini sudah berlabel halal dan ada website untuk info konsumen.

Pada tabung lipstick, sisi bawahnya ditempel nomor dan nama shade juga. Sticker-nya berwarna, mungkin mencerminkan definisi shade-nya atau tidak entah. Bagian atasnya atau tutup tuh nggak datar seperti dasar, melainkan agak cembung. Ini buat berdiriinya pas foto susah banget udah saya lem ke alas biar nggak jatuh, eh doyong-doyong kayak butuh sandaran.


Tutupnya tinggal ditarik untuk membuka. Dalamnya warna gold cantik dengan print merek. Kalau diputar, keluar deh bullet lipstick-nya. Itu udah saya keluarin mentok, minus sedikit yang udah kepakai. Shade ini warnanya coklat muda, termasuk kategori nude. Sesuai namanya sih ini warna mocha. Swatch udah saya tampilkan, sesuai dengan warna pas di bullet. Di foto warnanya kelihatan lebih gelap karena saya naikin kontrasnya, aslinya lebih muda.

Ada aromanya kayak vanili buat kue itu, hahaha! Tapi lembut banget kok nggak nyegrak dan setelah diaplikasikan akan hilang. Konsistensinya padat karena ini kan lipstick. Tekstur lembut banget, langsung meluncur lancar tanpa seret pas dioles. Rasanya lembap dengan hasil satin matte. Bukan yang kering banget, ini masih ada kilaunya sedikit. Agak oily karena ada wax-nya.


Klaimnya produk ini mampu memberi UV protection, melembapkan, mudah dibaur, warnanya intens, dan tahan lama. Seneng banget saya kalau ada perlindungan dari sinar UV, soalnya kan kalau buat kulit udah ada sunscreen. Melembapkan iya bener enak di bibir bikin moist lembut. Mudah dibaur iya karena gampang kan mengolesnya. Sekali oles warnanya langsung keluar dan pekat. Di atas saya pakai beberapa kali ulas karena orangnya suka tampilan tebel ekstra, tapi sekali pun kalau warnanya udah kelihatan kok. Nutup, bisa buat overdraw.

Karena finish-nya satin ini masih transfer. Buat minum aman, kalau makan ya pasti memudar di tengah yang kelewatan makanan. Tapi kalau nggak makan sih ini awet. Jadi semua klaimnya terbukti, yeay happy! Warna nude-nya lebih ke warm tone, cocok dan tepat buat kulit hangat. Kulit saya kuning warm juga, warna lipstick ini hasilnya cantik banget deh di bibir! Dipakai sendiri nggak pucat, buat dasar trus nanti ditambahi warna lain pun bagus. Belakangan ini lagi jadi warna favorit buat base deh. Di sini saya pakai lipstick-nya full sebibir, tapi tambahin gloss karena lagi demen banget bibir shiny. Glossy-nya sheer kok warna asli lipstick nggak ketutup tenang aja. Oke deh itu saja review yang bisa saya tulis. Ini pos terakhir untuk tahun sekarang. Jadi selamat tahun baru teman-teman! Dan happy birthday bentar lagi buat saya sendiri, wkwkwk! Lagi seneng banget gambar face paint ala Pikachu. Itu rada susah bentuk Poke Ball-nya biar lumayan bulat. Ada yang nonton anime atau main game Pokemon? It's so cute! Terimakasih sudah baca dan semoga bermanfaat, wassalamu'alaikum.

Minggu, 15 Desember 2019

[Review] Emina Lip Tint Magic Potion 02 Sunglow & Liquid Lip Shine Buttery Nude - Bikin Look Bibir Juicy!

Assalamu'alaikum semua! Minggu ini saya baru aja ikut makeup class sama brand yang produknya akan di-review sekarang. Ngomong-ngomong hari ini mau membahas Emina Lip Tint dan Lip Shine.

Acaranya di salah satu cafe daerah Jogja, semacam pelajaran praktek dandan sama makeup artist gitu. Jujur kesan saya biasa aja, mon maap yak penyelenggara. Soalnya lokasi pengadaan acara kurang pas pencahayaannya, trus alat yang disediakan tidak bersih dan lengkap. Lalu makeup-nya tuh saya kirain akan young and fresh ala image brand-nya. Tapi yang dibikin justru alemong menor bold dempul kayak tante-tante mau kondangan gitu, tapi banyak step nggak dilakukan. Yha biarpun saya memang udah umuran tante-tante, tapi kan hasil ikut makeup class ini tuh nggak sesuai ekspektasi. Sudahlah move on dari acara, kita ke review yuk!


Jadi, ada banyak jenis lip color di dunia ini. Dua di antaranya adalah lip tint dan lip shine. Nggak cuman lipstick aja dear. Paling umum memang lipstick tapi penyebutan untuk pewarna bibir. Nah di atas itu saya ada dua macam produk.

Kita akan lihat dan bahas satu persatu. Samping kiri adalah lip tint. Merupakan produk cair seperti tinta yang akan meresap ke bibir sehingga menghasilkan warna yang tidak di permukaan saja melainkan memancar dari dalam. Ini bukan produk pertama saya, dulu udah ngabisin dua botol lip tint Tony Moly produk Korea, bukan ngabisin ding satunya ilang. Trus punya shade lain dari merek samaan ini yang number 01 Scarlet. Sebelah kanan ada lip shine atau bisa juga dipanggil lip gloss karena itu nama lebih umum. Juga bukan produk perdana saya. Tadinya pakai dari Wardah yang sister brand-nya produk-produk di review ini, saya sempet punya dua biji kalo nggak salah ingat tapi udah nggak ada semua.

Emina Lip Tint Magic Potion 02 Sunglow @5,5 ml Rp.36.000


Ada tiga macam shade. Fuschia, orange ini dan pink. Semua dikemas dalam kotak karton sesuai warna representasi masing-masing meskipun nggak sama plek. Saya nggak nyimpen kotak kecuali hanya untuk keperluan foto, sesudahnya buang. Jadi sebenarnya kurang suka produk pakai kotak sih banyakin nyampah. Dalamnya ada sebotol kecil lip tint. Kemasannya bening dengan tutup ulir putih, seperti biasa dengan aplikator. Semua keterangan tercantum di kotak, termasuk ingredients yang bisa dibaca sendiri pada foto. Isinya cair karena berbahan dasar air. Ya emang tekstur tinta kan cair beb. Gampang beleber dan menetes dari mulut botol. Punya saya udah kebuang berapa mili itu karena tumpah pas dimiringin botolnya. Warna pigmented, ini orange terang. Aplikator okelah.

Pas diaplikasikan ke bibir cepat meresap, tapi kalau habis pakai pelembap bibir yang oil based agak lama kecuali nunggu bener-bener sudah nggak ada sisa produk di permukaan bibir. Pas udah meresap hasilnya matte sama sekali nggak transfer. Mengeringkan bibir jadi harus dilembapkan sebelumnya kalau saya. Sheer coverage walau warnanya pigmented karena bagaimanapun ini kan sebuah tint. Hasilnya bukan menutup tapi memasukkan warna. Saya nggak suka pakai ini single use karena punya bibir kecil. Kalau dikasih lip tint doang nggak bisa overdraw. Jadi saya gunakan untuk warna tengah ombre aja atau buat base lip color lain. Kalau mau pakai sebagai dasar gradasi pun di tepi paling luar masih saya garis dengan nude lipstick. Oh iya pakainya nggak butuh banyak-banyak jadi ini walau kecil tapi hemat. Kalau buat adik-adik sekolah, pakai ini bisa supaya nggak pucat tapi dikit aja.

Emina Liquid Lip Shine Buttery Nude @4,5 ml Rp.31.900


Berikutnya ada lip shine. Kemasannya tanpa kotak, cukup sebotol dengan segel plastik. Botolnya kotak jadi nggak akan gelinding. Tutupnya silver mantulin  bayangan yang sebenernya saya nggak suka, di badan botol ada ilustrasi pada sisi depan. Lebih kecil ukurannya dari lip tint. Keterangan produk kayaknya ada di segel tapi maaf udah kebuang. Isinya kental, nggak mudah menetes. Aplikator, sama seperti lip tint atau lip cream pada umumnya. Mulut botolnya kecil, produk yang bisa keambil dikit-dikit doang apalagi kental. Ini warnanya nude butek. Kayak susu coklat dikasih air kebanyakan. Waktu di-swatch dan diratakan akan jadi makin sheer warnanya jadi seolah bening. 

Saya pakai ini sebagai topper di atas warna lip color lain. Kalau pakai sendiri cuma akan bikin kesan bibir berminyak kayak habis makan gorengan nggak dilap. Pakainya nggak menggunakan aplikator. Ini kebiasaan sejak lama. Takut nanti warna di bawah akan keciduk aplikator dan mencemari warna lip shine dalam botol. Kan sayang. Sama lip shine aja sayang apalagi kalau punya pasangan, dududu. Pas dipakai bikin bibir nampak berkilau dan glossy juicy. Saya lebih suka pakai di tengah bibir aja. Tapi kalau diratakan ke seluruh permukaan akan memberi efek bibir lebih penuh. Nggak berat, nggak lengket. Tapi pakainya jangan kebanyakan, dipas-pasin aja. Karena nude nyaris transparan, nggak akan mengganggu warna lip color yang dilapisi. Bikin kalau pakai lip matte jadi nyaman karena diubah basah. Transfer tentu saja, tapi nggak langsung lenyap begitu saja kok kalau buat makan minum. Tetep masih ada sisa kilau, tapi pasti akan hilang di bagian tengah bibir. Tergolong wajar. Pakainya juga nggak butuh banyak produk, hemat juga.


Di foto saya pakai kedua produk. Lip tint untuk mewarna seluruh permukaan bibir, tapi itu dibantu liner pakai matte lipstick di tepi. Lalu lip shine untuk menjadikan look shining.

Seger banget hasilnya. Saya suka sih kedua produk ini. Lip color adalah makeup paling banyak saya punyai. Rata-rata saya tuh bisa pakai semua makeup yang dipunya. Tergantung pintar-pintar mix and match-nya kalau ada yang kurang cocok, semisal kalau lip color di warna dan konsistensi sampai finish. Nah sudah cukup panjang nulisnya hari ini jadi sudah ya. Terimakasih sudah baca dan semoga bermanfaat, wassalamu'alaikum.

Minggu, 08 Desember 2019

[Review] Emina Lip Mask - Masker Bibir Wangi Buah!

Assalamualaikum semua! Nulis di hari yang panas dan gerah, saya ada produk baru. Tentu saja akan dibahas sekarang. Walau gerahnya bikin otak malas mikir tapi tetep ya nggak absen. Untung pas review-nya terbit udah hujan, Alhamdulillah. Produknya adalah sebuah masker bibir alias lip mask. Baru punya kali ini yang produk model kayak gini.

Sebenarnya kalau diingat-ingat, ini bukan pertama kali saya punya lip mask sih. Dulu pernah beli lip mask yang entah merek apa. Nggak jelas banget dan entah kok ya tetap saya beli. Dasar saya ini, wkwk. Belinya waktu itu di kios kosmetik kecil seberang kampus. Belanja ini itu trus comot masker kemasan sachet yang warnanya gold. Ada buat bawah mata sama bibir. Harganya cuma empat ribuan kalau nggak salah. Bentuk lip mask-nya kayak cetakan bibir gitu. Modelnya mirip sheet mask tapi kecil wong ditempel ke bibir doang. Rasanya pas dipake dingin kayak ada anestesinya. Berasa lagi ke dentist mau cabut gigi, huhu. Lupa ada efeknya nggak setelah pakai karena itu udah lama. Trus saya nggak pernah beli lagi. Lalu bulan ini mendadak beli Emina Lip Mask!

Emina Lip Mask @9 g Rp.30.600


Sebetulnya nggak berencana mau beli ini dari rumah. Pas di tempat belanja ada spontan pingin. Jadi ceritanya kan pelembap bibir saya yang biasa itu habis. Sebelumnya saya pakai petroleum jelly. Udah lama banget itu awet pol se-jar kecil. Lalu saya mau beli lagi tapi stoknya yang saya ingin nggak tersedia. Yaudah deh melipir nanya ke konter lain dan malah beli ini. Nama brand-nya sudah nggak asing lagi ya di telinga. Dengan image teenager-nya yang imut dan girly, kemasan produk ini juga bertemakan seperti itu. Pakai kotak karton pink, isinya satu jar mini pink juga. Ada ilustrasi bibir di sebelah nama produk dan depan kotak. Segala keterangan apalah inilah tertera di kotak tersebut.

Produk ini dikatakan mengandung Shea Butter dan tujuh Mineral Oil di dalamnya. Entah mengapa harus tujuh. Apakah supaya seperti angka keramat? Atau memang ya pokoknya ada tujuh aja nggak usah pingin tahu sebabnya. Fungsinya memberikan kelembapan ekstra pada bibir. Sel kulit mati lebih mudah terangkat sehingga bibir terasa lebih kenyal dan lembut. Begitu klaimnya. Cara pakai adalah sebagai berikut. Aplikasikan pada bibir sebelum tidur. Usap bibir menggunakan kapas pada pagi hari secara perlahan.


Kemasan jar-nya kecil aja. Enteng pula. Menurut banyak konsumen lain yang juga menulis review, produk ini kayak dupe lip mask-nya Laneige. Saya belum pernah punya jadi tidak ikut-ikutan menuduh. Tapi kayaknya sih iya kalau dari lihat foto-fotonya di akun jualan daring. Bentuk jar produk ini lingkaran. Atasnya rata, tapi bawahnya ada rongga sekian ukuran yang bisa dihitung pakai rumus matematika kalau mau. Saya sih tidak. Selisih sedikit rongga itu bisa mengurangi volume isi sekian persen lho. Mungkin sengaja dibikin seperti itu agar ukuran jar nggak lebih kecil lagi. Kalau kekecilan mungkin takut susah dipegang dan jatuh-jatuh.

Di kotak tadi ada spatula bawaan. Sampai lupa mau bahas. Tapi kita ke jar dulu. Tutupnya ulir, tinggal diputer untuk membuka maupun menutup. Mudah sekali bukan. Bahkan orang awam tidak akan kesulitan mengoperasikannya pertama kali. Omong apa sih ini. Oh iya kemasan bentuk gini tuh punya keunggulan tersedia bagi saya yaitu isinya bisa digunakan sampai benar-benar habis tanpa repot. Tapi ada resiko lebih rawan ketumplek sih. Isinya kayak puding! Gemes sekali ingin saya makan tapi takut keracunan. Aromanya watermelon! Manis pas kecium. Tapi sik ini aroma watermelon alias semangka atau melon sih? Soalnya sekilas mengingatkan saya akan wangi es krim Aice rasa melon yang dua ribuan kayak ongkos parkir itu. Ya pokoknya aroma buah. Saya tebak malah stroberi sebelumnya karena warna kemasannya.


Warnanya milk pink. Pas masih baru bentuknya kayak puding baru dicetak. Licin datar dari atas. Bikin nggak tega mau nyolek tapi kan harus. Mosok udah beli nggak dipakai dilihat aja kayak koleksi. Nah mula-mula saya mencolek produk pakai spatula yang dikasih tadi. Spatula-nya super kecil, bahan plastik bening. Biar nggak licin dibikin ada tekstur pada permukaannya. Kayak sendok kecil tapi datar nggak cekung, dan melengkung di ujung kayak bumerang. Bukan seperti spatula masak punya Spongebob.

Pas dicolek empuk dan lembut banget. Kayak gel tapi lebih lunak dan creamy. Waktu dipakai rasanya lembut banget di bibir. Ada sensasi dingin pas awal diaplikasikan tapi lama-lama lenyap. Rasanya seperti menempelkan sesuatu ke atas bibir karena ini formulanya richIngredients baca sendiri di foto ya. Ngomong-ngomong, saya pakai lip mask ini nggak sesuai aturan pakai yang tertulis. Saya gunakan ini kayak lip balm aja. Oles nggak cuma pas malam mau tidur, tapi sejak pagi siang sore juga kapanpun butuh. Seperti pas habis cuci muka atau sikat gigi, bersihin makeup sampai habis makan jika saya rasa bibir udah kurang lembap. Pakainya sedikit aja cukup untuk seluruh permukaan bibir. Sedikit itu seujung spatula. Atau kalau mau colek pakai jari ya seujung jari kelingking.


Kalau dipakai siang hari tuh berasa lama meresap, nyisa di permukaan bibir gitu jadi kalau pakai kebanyakan rada nggak nyaman. Kalau malam pakainya sampai pagi baru pas bangun terasa udah nggak kesisa produk di permukaan. Kecuali pakainya tebal-tebal ya masih ada. Tapi saya nggak pernah lap di pagi hari pakai kapas atau tisu baik produknya terasa sudah meresap atau masih tersisa di permukaan. Berasa nggak faedah aja dan boros soalnya. Toh bukan kayak scrub yang meluruhkan kotoran atau permukaan teratas kulit bibir. Saya lap bibir pas sekalian bersihin makeup.

Hasil pakai bikin bibir saya lebih lembap dan lembut. Nggak pernah kering atau pecah-pecah lagi walau pakai matte lipstick. Terus warna bibir jadi lebih cerah sedikit. Kalau kenyal sih enggak kayaknya biasa aja. Bagus sih hasilnya tapi bukan yang luar biasa. Soalnya saya pakai petroleum jelly juga begini kok minus efek dingin. Jadi masih akan saya pakai sampai habis tapi belum tahu akan beli lagi terus atau tidak. Terimakasih sudah baca dan semoga bermanfaat, wassalamu'alaikum.

Find me: @dessypurwandari

Minggu, 01 Desember 2019

[New Product & First Impression] Desember 2019 - Bulan Kelahiran

Assalamu'alaikum semua! Desember 26 tahun yang lalu, saya lahir. Jadi tahun ini ya ulang tahun yang ke 26, wkwkwk! Tapi masih nanti jelang akhir tahun. Udah nggak tertarik perayaan, karena sekarang makin kesini malah sedih kalau ulang tahun tuh. Soalnya berasa berkurang umur dan kesempatan berbuat baik di dunia. Dulu waktu kecil belum kerasa, atau belum nyampe mikirnya. Pernah dirayain pesta ulang tahun waktu kecil, entah berapa kali tapi yang saya ingat cuma pas SD. Setelah itu udah nggak pernah, dan sayanya juga nggak mau.

Dulu sering dapat kado kan pas ulang tahun. Tahun ini, berharap didoain aja. Supaya ketemu jodoh tahun ini. Supaya makin kaya. Supaya sehat terus dan menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari. Karena mau ulang tahun, menghadiahi diri sendiri seru kali ya? Belanja bulan ini. Tapi kan rutin belanja jadi bukan resmi hadiah juga. Ah gaje nih.


Minus yang ditampilkan di sini, saya beli tisu basah juga dan kebutuhan lain. Biasanya tuh saya nyetok tisu, tisu basah, dan kapas. Tisu biasa untuk keringin sehabis cuci muka. Tisu basah buat bersihin makeup. Saya juga sedia kapas dan micellar water, tapi butuh banyak banget kalau pas makeup-nya tebel. Jadi boros kapas nyampahnya. Dengan tisu basah, mengurangi volume sampah sih. Karena lembarnya tipis tapi lebar bisa buat ngangkat makeup di area luas. Kalau kurang maksimal bersihinnya bisa dituang micellar water sebelum pakai. Juga, tisu basah tuh bisa saya gunakan untuk lap-lap apa saja. Handphone, kemasan makeup setelah pakai karena saya orangnya bersihan. Kadang perabotan juga kalau lagi perlu. Kapas saya nggak pakai untuk skincare selain cleanser karena lebih suka langsung aplikasi dengan tangan. Untuk ketiga jenis produk di atas, saya bisa pakai merek apa saja. Tapi paling suka Nice untuk tisu, kalau tisu basah apa aja yang biasanya bundle hemat, Selection kapasnya. Tambahan, habis beli face paint tapi udah saya pakai dan berantakan jadi nggak ikut difoto.

Seneng deh kalau belanja dapat paper bag. Bisa saya gunakan ulang. Mengurangi plastik juga. Tapi masih pakai kertas sih. Saya udah punya tote bag kain, dapat dari Gramedia dan Emina tapi malas bawa pas belanja lagi padahal harusnya bisa jadi kebiasaan bagus loh. Walau di foto tasnya bawa dari Emina, tapi isi belanjaan saya nggak monoton dari satu brand tersebut kok. Yuk kita cek!


Ahmad Tohari - Bekisar Merah Rp.83.000
Udah lama nggak beli buku baru, jadi ini anggaplah bentuk hadiah ke diri sendiri saya. Sebenarnya masih punya banyak tumpukan yang belum dibaca, tapi kalau beli buku tuh menurut saya nggak akan basi atau mubadzir. Kan bisa dibaca di waktu mendatang kalau pas ada kesempatan. Ngumpulin ilmu nggak pernah ada ruginya. Kemarin main ke Gramedia habis ngumpul berkas buat daftar CPNS. Ngincar judul ini udah lama, tapi sampai sebatas baca sinopsis di toko buku aja belum beli-beli juga. Lalu sekarang punya rezeki untuk beli jadi ya punya deh. Dulu lihat sampulnya yang warna merah, pas banget sama judul. Sekarang nemunya yang cetakan cover ini. Saya tahu nama penulisnya sejak sekolah dasar. Sempat baca buku-bukunya juga yang berupa kumpulan cerpen. Saya dari kecil dibiasakan banyak membaca sama orangtua, sering banget dibeliin majalah atau dibawain buku. Tumbuhlah kebiasaan itu jadi kegemaran hingga masa dewasa saya kini. Pas udah gede, saya baca bukunya Ahmad Tohari yang judulnya Ronggeng Dukuh Paruk. Ada filmnya juga, walau menurut saya eksekusi di film masih kalah magis dibanding buku. Lalu baca-baca selewat dari berbagai laman, nemu judul lain yaitu yang saya beli sekarang. Temanya masih soal perempuan, kaum saya. Tentang kecantikan yang karena keluguan tersesat menjadi semacam koleksi, ibarat bekisar elok yang dipelihara untuk hiasan dan lambang kekayaan. Namun bekisar kemudian menemukan jalan pulangnya.


Viva White Body Butter Rose @200 g Rp.29.600
Bulan ini nggak beli toiletries yang dipakai mandi. Mau pakai yang ada di rumah aja sabun sama shampoo-nya. Kalau pasta gigi saya emang hampir selalu pakai sharing di rumah, pernah beli sendiri juga sih kalau pas mau ganti rasa. Face wash saya masih! Belum habis-habis tapi tinggal dikit banget. Nggak beli juga mau ngabisin itu dulu lalu nanti kalau habis pakai apa aja yang ada sebelum belanja bulan berikutnya. Beli body butter untuk dipakai sehabis mandi. Udah pernah pakai varian lain dari produk ini kalo nggak salah Mulberry. Wangi! Sayang sekali eke jomblo jadi nggak ada yang nyium selain diri sendiri. Teksturnya creamy  yang agak padat tapi nggak oily. Ya tekstur mentega. Nggak berat. Pas dipakai mudah nyerap ke kulit dan nggak lengket. Saya udah lama nggak pakai body butter untuk melembapkan kulit tubuh. Bulan-bulan belakangan ini pakainya oil atau lotion bahkan keduanya. Tapi kangen juga pakai butter yang lebih lembap jadi beli ini. Nggak ada UV protection, jadi saya butuh perlindungan dari produk lain kalau siang. Tenang, masih punya sisa lotion SPF yang belum habis dari bulan kemarin jadi pakai itu saja.

Herborist Aloe Vera Gel 98% @250 g Rp.47.500
Dulu pernah pakai gel lidah buaya dari Korea yang sempat booming banget yaitu Nature Republic. Pas udah habis yang mana itu lama padahal nggak ngecek PAO-nya, nggak pingin beli lagi produk dari merek yang sama. Tapi masih pingin pakai karena enak di kulit bikin adem dan bisa melembapkan dengan banyak kandungan airnya. Fyi, melembapkan tuh bisa dari hidrasi air atau pakai oil ya. Nah lembapnya produk semacam ini tuh ringan dan segar jadi saya suka. Beli deh kini dari brand lokal. Rencananya akan saya gunakan sebagai hydrating primer selain buat moisturizer di mana saja. Klaim produknya merupakan skin moisturizer yang menyejukkan dan melembapkan. Bakalan cucok kayaknya di iklim kemarau yang masih gerah walau udah pernah turun hujan ini. Aromanya segar, tapi bukan wangi tumbuhan hijau gitu ini ada tambahan manis dan bunga. Teksturnya gel bening, begitu kena kulit langsung mencair dan mudah meresap. Saya udah pakai sebelum makeup dan bantu complexion lebih nempel. Btw saya habis shaving dan jadi gatal-gatal, sepertinya bisa juga dipakaiin ini biar adem nggak pingin garuk-garuk.

Emina Sun Protection SPF 30 PA+++ @60 ml Rp.23.400
Ini repurchase, udah pernah beli sebelumnya. Sunscreen beraroma jeruk dengan tekstur gel kekuningan. Mudah mencair dan diratakan, pakai banyak-banyak pun nggak berat atau lengket. Butuh waktu untuk set tapi ya maklum kan pakainya banyak buat semuka dan leher. Saya pakai wajib di step terakhir skincare pagi. Setelah toner dan pelembap yang mana saya belum beli karena masih. Reapply kalau nggak malas. Kalau mau makeup setelahnya, tunggu dulu sampai sunscreen benar-benar set supaya nggak bikin makeup susah nempel.

Emina Lip Mask @9 g Rp.30.600
Baru pertama kali mau nyoba produk ini. Biasanya saya lembapin bibir pakai petroleum jelly karena serbaguna kan daripada beli lip balm sendiri. Nah bulan kemarin produk tersebut habis. Terus saya mau beli lagi tapi belum nemu malah tertarik sama lip mask. Ya ini bukan pengganti lip balm beneran sih tapi bisa dong buat lembapin bibir. Emang lagi kering bibir saya saat ini. Apalagi kemarin lagi sering pakai lip color yang matte. Kemasannya jar mirip lip sleeping mask Laneige. Saya nggak punya tentu saja cuma lihat dari internet. Khas Emina, warnanya pink gemes! Dikasih spatula juga supaya lebih higienis saat mencolek produk. Tapi saya nggak terlalu peduli sama konsep spatula ini sih. Emang yakin itu barang akan lebih bersih dibanding jari habis cuci tangan? Menurut saya kok tidak. Tapi tetep saya pakai kok. Simpannya di balik tutup jar supaya nggak sering kena udara luar. Tenang, nggak akan mengenai produk karena ketahan di balik tutup. Isinya balm pink wangi semangka. Lunak pas dicocol, lembut mengenai bibir dan ini perasaan saya aja atau memang beneran ada sensasi cooling-nya pas awal dipakai? Seger, agak oily dan nyisa di permukaan bibir. Kalau kejilat nggak ilang dan nggak ada rasanya. Ini digunakan pas malam nanti dibersihkan paginya usai bangun tidur begitu. Tapi pas pagi kadang udah nggak berasa sisa produk yang bisa dilap. Saya pakai juga siang dan sore kapan saja dibutuhkan.


Dove White Beauty Bar @50 g Rp.3.750
Ini ada skincare kok fotonya digabung sama makeup? Jawabannya karena saya akan gunakan ini pas makeup. Lagi penasaran sama soap brows. Jadi pakai ini walau bukan sabun beneran sih buat jadi pengganti wax alis. Fungsinya buat berdiriin rambut alis. Udah coba dan emang bisa kok kakuin alis. Saya pakainya di step sebelum pensil alis. Bantu memperlihatkan bentuk alis yang lebih terdefinisi jadi gambarnya bisa lancar. Nggak pakai setelah pensil alis karena saya pertahankan bentuk di akhir pakai brow mascara. Kayaknya nggak akan pakai ini terus buat ngalis, habis ini saya pakai untuk fungsi benerannya mungkin. Ngomong-ngomong, beda nggak sih rambut alis sama bulu mata nyebutnya? Kok rancu ya. Saya terbiasa misahin istilah rambut dan bulu tapi ya sebenernya bisa aja disamain.

Emina Agent Of Brow Brown @1,2 g Rp.26.000
Mon maap nggak urut foto bahasnya. Pensil alis ini seingat saya pembelian ketiga karena memang sesuka itu. Dulunya asal beli pas lagi pergi dan nggak bawa makeup yang prepare, tapi ternyata bagus dan saya suka jadi beli lagi terus. Masih nyimpen produk yang sama di rumah tapi udah pendek banget dan susah dikontrol pegangnya pas pakai. Mau nggak mau beli lagi deh. Pensil alis coklat yang empuk dan warnanya cool.

Emina Lip Tint Magic Potion 02 Sunglow @5,5 ml Rp.36.000
Saya punya shade yang 01 Scarlet. Dulu pas pertama beli BA-nya bilang shade pertama tersebut warna merah. Kebetulan tester habis jadi saya nggak bisa cobain. Ternyata setelah saya pakai warnanya fuschia gelap. Hampir plum tapi nggak terlalu ungu. Kezel. Bukan pertama kali BA Emina salah ngasih tahu shade. Ntar saya ceritain lagi. Lip tint ini teksturnya cair, warna orange. Saya belum pernah punya lip tint orange. Selalu belinya kalau nggak merah ya pink. Dulu nggak suka warna orange, takut kelihatan ngejreng dan kontras sama warna kulit. Soalnya dulu tuh saya selalu mikir kulit saya undertone-nya cool pink, wkwkwk!  Jadi saya pernah lewat masa salah pilih warna foundation dan bedak yang selalu keputihan dan ashy. Tapi setelah ditelaah lebih lanjut kulit saya tuh kuning. Sejak ini jadi bisa milih warna complexion yang pas. Undertone warm yang saya kira tadinya yellow aja. Tapi setelah ngaca terus mikir kayaknya olive deh agak ada kehijauannya. Balik ke lip tint, jadi ya cocok-cocok aja pakai orange tapi harus pintar milih tingkat warnanya. Sebenarnya warna makeup toh bebas juga selama percaya diri.

Viva Queen Perfect Matte Lip Color 705 Mocha @2,5 g Rp.25.700
Viva tuh punya berbagai lini produknya, Queen ini buat makeup eksklusifnya yang terkesan lebih wow gitu tapi teteup harganya terjangkau kok. Saya udah ngabisin sebatang lipstick ini, terus suka warnanya jadi beli lagi. Wangi vanilla, mengingatkan saya akan icing di atas cupcake. Teksturnya buttery, glides so smooth. Pigmentasi warna oke meskipun saya suka pakai yang berulang-ulang supaya makin pekat. Shade ini warna nude beige yang sedikit ada unsur madu, warm. Finish-nya satin matte, nggak berasa kering. Tapi nggak transferproof. Cantik buat warna dasar ombre kalau mau bikin gradient lips.

Emina Liquid Lip Shine Buttery Nude @4,5 ml Rp.31.900
Dulu pas jaman matte lipstick lagi jadi primadona, saya punya lip shine dari Wardah tapi hampir nggak pernah dipakai. Lalu sekarang tren berputar jadi hype lip color yang glossy jadi akhirnya produk tersebut kepakai sampai tandas. Trus saya mau repurchase karena suka sama kilaunya yang bening nggak merubah warna lip color, tapi udah discontinued kata BA-nya. Huhuhu, sedih. Berusaha nyari lewat Shopee ada sih tapi kayak meragukan gitu takut palsu. Trus nyoba berburu produk lain yang mirip tapi belum nemu atau saya yang kurang keras usahanya. Ditawarin semacam lip gloss kata mbak yang jaga konter, btw saya belinya di Mutiara toko kosmetik terkenal seantero Jogja. Tapi itu bentuknya stick putih dan nggak glossy, kayak lip balm aja jadi saya batal tertarik. Melipir deh ke konter Emina dan ternyata ada lip shine. Nggak ada yang bening jadi saya beli nude ini. Nah ada BA-nya yang bilang shade nude ini bening. Padahal ada warna woy. Kezel lagi. Teksturnya kayak gel tapi oily. Pas diaplikasikan tetap ada warna tapi soft banget. Shiny cantik buat topper lip color, bikin ilusi bibir terlihat lebih tebal dan penuh.

Mutiara Lashes @2 pairs Rp.14.000
Karena mata saya gede, kalau dandan tanpa bulu mata extra tuh berasa kosong dan hampa eye makeup-nya. Apalagi bentuk mata saya tuh turun di tepi luar jadi kelihatan sayu, maka perlu bulu mata jigrag untuk bantu terlihat lebih terangkat. Kadang pakai mascara sampai tuebel lebay cukup, tapi adakalanya saya butuh false lashes. Sebelum ini pakai bulu mata yang beli di toko kriya, ada hampir setengah lusin gitu sepaket. Udah dipakai berulang kali sampai bentuknya kurang rapi lagi jadi beli baru. Nyoba aja beli bulu mata produksi toko kosmetik tempat saya belanja hampir seluruh produk di pos ini. Ada banyak model. Saya milih yang kayak gini. Ini dua beda jenis, tapi nggak tahu namanya di kemasan tidak dituliskan. Ada nomor kodenya di contoh tapi saya lupa. Beli dua aja dulu. Saya berusaha milih model yang pas dipakai akan tebel lentik heboh. Dua ini udah saya cobain semua. Hasil yang atas terlihat natural sekali kayak nggak pakai falshe lashes di mata saya. Kurang badai, malah kayak habis extention yang bulunya tipis-tipis. Kalau pakai mascara, bulu mata asli saya bahkan bisa lebih hebring lagi. Yang bawah lebih tebal dan panjang. Kalau lentik sih dua-duanya oke. Tipe bulunya ringan, tulangnya tipis. Gampang dibentuk dan nempel mengikuti lekuk mata. Bisa dipakai berulang asal rajin bersihkan usai digunakan dan simpan lagi di tempat semula.

Meihwa Lem Bulu Mata @5 g Rp.10.000
Termurah ini. Biasanya saya pakai lem merek X-pert tapi karena ada yang murah dan lagian toh saya ngelem bulu mata palsu tuh seringnya cuma buat foto aja bukan dipakai bepergian jadi coba mau pakai ini aja. Udah pernah pakai sebenernya kalau nggak salah, dipakaiin punya temen. Botolnya lumayan gede untuk ukuran lem bulu mata, tapi isinya nggak penuh. Trus ada setangkai kayak garpu entah buat apa. Saya udah sering beli lem bulu mata dapat ginian tapi sampai sekarang nggak kepakai karena kayak bingung gunanya apa. Buat bantu nempelin bulu mata palsu mungin tapi kurang faedah juga bagi saya malah lebih mudah dengan tangan. Isinya putih cair dan bisa nempelin bulu mata palsu. Saya pakai bulu mata tuh paling sejam jadi nggak tahu ini bisa seberapa awet.

Produk-produk baru di atas sebagian besar udah saya pakai hari ini. Makeup dengan hasil di atas juga pakai produk baru. Nah itulah isi belanjaan yang bisa saya share di Blog sekarang. Bicara soal Blog, saya mulai nulis di platform ini sudah bertahun-tahun. Tapi masih haram waktu itu karena banyak majang foto yang menampakkan aurat. Udah dieditin juga sampai capek tapi kayaknya berasa kurang sreg sampai saya hapus akunnya dan mulai bikin akun Blog baru. Nulis dari awal lagi deh di sini! Menulis adalah sebuah kesenangan bagi saya. Seperti baca. Kayak menyegarkan otak tapi sekaligus ada manfaatnya nggak cuma sekedar relaxing. Ya ada kalanya nulis bikin stress kalau ngejar deadline. Makanya saya berusaha bikin jadwal nulis yang pasti supaya anti panik.

Dulu pas di Blog lama, itu kayak arena saya belajar nulis. Otodidak anaknya. Dari masih asal ngetik tanpa kerangka, foto spontan seadanya nggak pakai properti yang dikonsep. Nggak ada tema spesifik terjadwal jadi sering melenceng kemana-mana. Bisa update hampir tiap hari karena lebih condong ke kuantitas dibanding kualitas. Itu proses. Akhirnya memberi pengalaman dan pengajaran sekaligus. Sekarang menjadikan saya lebih matang nulisnya. Jadi lebih ada konsep mau nulis apa, mau bangun branding gimana. Foto juga lebih prepare dan professional. Alhamdulillah. Wah jadi saya selipin ngobrol. Sekian dulu pos awal bulan ini. Terimakasih sudah baca dan semoga bermanfaat, wassalamu'alaikum.